Dirjen Badilag Dr. Drs. Aco Nur, S.H., M.H bersama dengan Sekretaris Ditjen Badilag Drs. Arief Hidayat , S.H., M.M, Direktur Pembinaan Tenaga Teknis PA Dr. Candra Boy Seroza, S.Ag., M.Ag dan Direktur Pembinaan Administrasi PA Dra. Nur Djannah Syaf, S.H., M.H, mengikuti sidang isbat penentuan 1 Zulhijah 1441 H dan hari raya Idul Adha 10 Zulhijah 1441 H secara Virtual di Comand Center Ditjen Badilag, Selasa (21/7).
Sidang Isbat yang dilaksanakan Kementrian Agama dan dipimpin menteri agama Fachrul Razi menetapkan 1 Zulhijah jatuh pada hari Rabu (22/7) dan hari raya Idul Adha 10 Zulhijah jatuh pada hari Jum’at (31/7). Mengingat situasi pandemi Covid-19, sidang Isbat ini digelar terbatas dan hanya dihadiri oleh perwakilan MUI, Komisi VIII DPR, Menteri dan Wakil Menteri Agama.
Fachrul Razi mengatakan sidang isbat diawali dengan pemaparan tentang posisi hilal yang disampaikan oleh cecep nurwendaya salah seorang anggota tim falakiah kementrian agama. Cecep menyampaikan bahwa ketinggian hilal diseluruh wilayah Indonesia pada posisi diatas ufuk antara 6 derajat 51 menit sampai dengan 8 derajat 42 menit. “Ini adalah posisi hilal berdasarkan hisab,” jelas Fachrul Razi.
Dalam melaksanakan sidang isbat, lanjut Fachrul Razi, Kementrian Agama selama ini selalu menggunakan dua metode, yaitu metode hisab (perhitungan astronomi) dan metode rukyat ( dengan cara melihat langsung keberadaan hilal). “Dua metode ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan satu dengan yang lain . Tidak berbenturan melainkan saling melengkapi ,”katanya.
Petugas Kementrian Agama yang ditempatkan di 84 titik rukyat di 34 Provinsi telah melaporkan melihat hilal lebih dari 12 titik. Para petugas ini pun telah disumpah oleh hakim pengadilan agama setempat.
“Berdasarkan dua hal tersebut, yaitu berdasarkan hisab posisi hilal seluruh Indonesia sudah di atas ufuk dan laporan rukyatul hilal juga sudah melihat hilal, maka secara mufakat dinyatakan bahwa 1 Zulhijah tahun 1441 Hijriah jatuh pada hari Rabu tanggal 22 Juli 2020 dan Idul Adha 10 Zulhijah 1441 Hijriah jatuh pada Jum’at tanggal 31 Juli 2020,” ujar Fachrul.
Fahcrul Razi berharap dengan hasil sidang isbat ini seluruh umat Islam di Indonesia akan merayakan Idul Adha tahun ini secara bersama-sama. “Kebersamaa ini mudah-mudahan akan menjadi simbol cerminan kebersaman umat Islam di Indonesia,”pungkasnya.(RA)
Sumber: Badilag