Badilag, 6 Oktober 2021
Bertepatan pada hari Selasa, tanggal 6 Oktober 2021 bertempat di Badilag Command Center Lt.VI Gedung Sekretariat Mahkamah Agung RI Jl. A.Yani, Kav 58 Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Dr. Drs. H. Aco Nur, S.H., M.H. Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama MA.RI didampingi para pejabat eselon II Dr. H. Chandra Boy Seroza, S.Ag., M.Ag. Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama Ditjen Badilag Drs. H. Arief Hidayat, S.H., M.M. Sekretaris Ditjen Badilag, Dr. Dra. Hj. Nur DJannah Syaf, S.H., M.H. Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Ditjen Badilag.
Mengawali sambutannya Dr. Drs. H. Aco Nur, S.H., M.H. menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan bagi kita semua sehingga pada kesempatan acara pembukaan seleksi untuk calon Pimpinan Mahkamah Syar’iyah Aceh/Pengadilan Tinggi Agama yang diadakan secara virtual bisa dilaksanakan, dan diikuti 23 peserta.
Dalam kesempatan ini Aco Nur mengucapkan selamat kepada 23 peserta yang menyatakan siap dan berkomitmen untuk mengikuti seleksi calon Pimpinan Mahkamah Syar’iyah Aceh/ Pengadilan Tinggi Agama serta apresiasi kepada semua pihak yang bekerjasama dalam rangka menyelenggarakan acara seleksi calon Pimpinan Pengadilan Tingkat Banding demi meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia serta memberikan pelayanan excellent bagi pencari keadilan diwilayah yuridiksi MS/PTA.
Aco Nur menegaskan bahwa tugas dan fungsi Pimpinan Pengadilan Tingkat Banding adalah sebagai koordinator pengawasan di PTA dan Satker PA di wilayah hukum masing-masing. Oleh karena itu, dituntut komitmen yang kuat dari Pimpinan Pengadilan tingkat Banding secara professional, Inovatif dan Kreatif dalam mendukung program-program prioritas Mahkamah Agung RI dan Ditjen Badliag MA RI.
Saat ini warga peradilan agama harus mampu mewujudkan peradilan agama yang agung, modern dan berkelas dunia. Serta para aparatur peradilan agama juga dituntut harus tanggap terhadap kecanggihan tekhnologi saat ini, dan semua SDM harus kaya Ide, Gagasan, Inovasi dan saling bahu membahu, saling mendukung dalam mewujudkan peradilan agama berkelas dunia.
Para Warga Peradilan Agama memiliki tanggung jawab besar terhadap satker-satker khususnya bagi Calon Pimpinan Pengadilan Tingkat Banding yang saat ini mengikuti seleksi, dimana nanti akan memegang amanah sebagai Pimpinan.
Saat ini seluruh lembaga, Instansi pemerintah di Indonesia saling berkompetisi dalam meraih WBK/WBBM , oleh karena itu Peradilan Agama harus mampu bersaing dengan lembaga lain dan memberikan yang terbaik kepada Negara dalam menegakkan keadilan, tegas Aco Nur.
Para Pimpinan Pengadilan Tingkat Banding harus meningkatkan kualitas dalam pembinaan dan Pengawasan terhadap Satker pada wilayah hukum yuridiksinya masing-masing serta menindak lanjuti dan mengevaluasi hasil HAWASBID.
Proses untuk memperoleh WBK / WBBM adalah seluruh unit harus saling bekerjasama, berkomitmen kuat untuk mewujudkan peradilan yang bersih, melayani, bebas korupsi, dan serta menjaga Idependensi . Yang harus diperhatikan setiap satker dalam rangka mewujudkan pengadilan yang Excellent adalah : Kepemimpinan yang handal, Perencanaan dan Kebijakan yang matang, Sumber Daya Manusia yang professional dan berintegeritas, Proses persidangan dengan menguasai Hukum Acara yang benar, Kebutuhan dan Kepuasan Pengguna Pengadilan, Akses ke Pengadilan yang mudah, Kepercayaan Publik.
Aco Nur menegaskan bahwa semua warga peradilan agama harus memiliki komitmen serta berprinsip sama bahwa Peradilan Agama akan terus konsisten melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan Kuwalitas pelayanan tanpa mengesampingkan hukum acara yang berlaku di Indonesia dan terus menebarkan nilai-nilai agama untuk kepentingan umat.
Akhir sambutannya Aco Nur mengajak semua pihak secara ikhlas untuk bersama-sama mewujudkan peradilan agama yang bersih, agung, modern berbasis Tekhnologi, berkelas dunia dan memperoleh WBK/WBBM ditahun 2021. (aj)
Sumber: Badilag