Jakarta | badilag.mahkamahagung.go.id
Tindaklanjut telah diumumkannya Satker yang lolos WBK Penilaian TPI Bawas tahun 2020 melalui Surat Sekretaris MA Nomor 1081/SEK/OT.01.1/7/2020 bertanggal 13 Juli 2020, Direktur Pembinaan Administrasi Dr. Dra. Nur Djannah Syaf, S.H., M.H. lakukan rapat persiapan pendampingan Pembangunan Zona Integritas pada Rabu (26/8).
Bersama Dr. Candra Boy Seroza, S.Ag., M.Ag dan Drs. Arief Hidayat , S.H., M.M. melalui rapat virtual dan seluruh Asessor Akreditasi Penjaminan Mutu Ditjen Badilag merencanakan teknis pendampingan dan upaya menyukseskan Pembangunan Zona Integritas Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
Pada Surat Sekma tersebut diumumkan sejumlah 250 (dua ratus lima puluh) satker baik pengadilan tingkat banding dan tingkat pertama yang lolos evaluasi Tim Penilaian Internal Badan Pengawasan MA RI, sementara terdapat 1 (satu) Satker Pengadilan tingkat Banding dan 44 (empat puluh empat) yang tidak lolos WBK Penilaian TPI Bawas tahun 2020 dan 1 (satu) satker yang tidak Lolos WBBM tahun 2020 TPI Bawas tahun 2020.
Rapat tersebut membahas cara agar satker lolos dapat mempersiapkan sebaik mungkin bahan presentasi dalam menghadapi evaluasi dari Kemenpan RB. Kondisi steril pada lingkungan satker mesti dijaga, tingkatkan kedisplinan, buat inovasi pelayanan yang baik dan signifikan, dan kemudian semua itu dikemas dalam bentuk eviden yang sistematis, konkrit, jelas, dan mudah diverifikasi serta nanti dalam presentasi oleh Tim Penguji dari Kemenpan agar susun presentasi yang andal, menarik, serta berbobot.
Di dalam rapat tersebut turut juga membahas Analisa-analisa faktor-faktor yang mungkin menyebabkan tidak lolosnya pengusulan ZI, diantaranya dapat disebabkan oleh Pertanyaan dari LKE tidak terjawab dengan jelas, tegas, dan nyata, Eviden tidak terbaca (Corrupt pada saat Pengunggahan File ke https://pmpzi.mahkamahagung.go.id/ maupun Tidak dapat diunduh oleh Tim TPI Bawas), Terdapat aduan ke Badan Pengawasan melalui Siwas maupun media lain atas masih adanya perilaku koruptif pada satker, dan Tim Evaluator TPI Bawas pada saat melakukan surveillance secara langsung ke Satker dengan menyamar menemukan sendiri praktik Koruptif di Satker.
APM, Zona Integritas, PTSP, Dekorum dalam satu Paket Pendampingan
Agar mengoptimalkan anggaran, waktu, dan tenaga dimaksudkan agar pendampingan tersebut juga menyinggung program-program Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama seperti: APM, Zona Integritas, PTSP, Dekorum dalam satu Paket Pendampingan. Berangkat dari hasil evaluasi pelaksanaan Pengawasan, Monitoring, Dan Evaluasi Secara Daring (Online) masih diketemukan permasalahan: Disiplin Kehadiran khususnya absensi kehadiran, haruslah para pegawai pengadilan sadar dengan disiplin mengisi absensi secara manual dan juga absensi secara elektronik yang sudah disediakan oleh Mahkamah Agung pada situs https://sikep.mahkamahagung.go.id/. masih ditemukan pegawai yang hadir di kantor namun tidak mengisi absensi secara elektronik, Sarana Media center agar dapat dibuat secara permanen berlatar belakang permanen dengan akrilik maupun bahan sejenis lainnya.
Untuk satker yang masih menggunakan Command Center agar menyesuaikan menjadi Media Center, Penyesuaian Dekorum belum sepenuhnya dilakukan, ada banyak satker yang hanya satu ruang sidang saja yang sesuai dengan Surat Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Nomor 083/DjA/HK.05/XI/2020 tentang Penyempurnaan Layout Ruang Sidang. Agar menjadi perhatian utamanya letak meja panitera yang mundur ke belakang, tinggi meja hakim, dan meja yang berlapis laken hijau, Aspek Kebersihan, Kerapihan, dan Keindahan belum secara nyata terwujud, masih banyak Gedung Pengadilan yang mengutamakan kebersihannya saja sementara aspek estetika, ringkas, rawat, dan ramahnya belum nampak.
“Agar kepada para Assesor dengan sungguh-sungguh berupaya membantu dan mendapingi satker di Peradilan Agama dalam meraih Zona Integritas. Kita upayakan dan maksimalkan betul pembinaan, evaluasi, surveillance ini dalam satu paket gerakan agar 2 sampai 3 program bahkan lebih dapat berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang optimal,” ujar Nur Djannah menutup rapat sore itu.
Sumber: Badilag