Dirjen Badilag mengajak Luca, Sermin, Leyla dan Freya mencoba Badilag Command Center

Jakarta | badilag.mahkamahagung.go.id

Pada hari Selasa lalu, 10 Februari 2020, 4 Mahasiswa hukum asal Australia mengunjungi Ditjen Badan Peradilan Agama dan Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Leyla Kaya dari Macquarie University, Sermin Sayan dari Western Sydney University serta Freya Henfrey dan Luca Sdrauli dari Australian National University sengaja menyempatkan diri untuk mengetahui lebih banyak tentang peradilan agama. Mereka sudah berada di Indonesia sejak pertengahan bulan Januari lalu dalam rangka program magang di Mahkamah Konstitusi selama satu bulan.

Tour di PA Jakarta Pusat

Sebelum bertandang ke Badilag, para mahasiswa tersebut mengunjungi Pengadilan Agama Jakarta Pusat terlebih dahulu. Leyla Kaya, sebagai pemimpin rombongan menyatakan ketertarikannya, kenapa ia ingin mengunjungi pengadilan agama. “Australia dan Indonesia mempunyai banyak perbedaan mengenai sistem pengadilannya, hal yang menarik adalah disini ada pengadilan agama” pungkasnya.

Rombongan disambut oleh Wakil Ketua, Drs.H. Syu’aib M.H. di ruangannya, serta ditemani Dr. Tamah, Hakim PA Jakarta Pusat.Wakil Ketua PA Jakarta Pusat kemudian me menjelaskan secara umum tentang sejarah dan perkembangan peradilan agama di Indonesia dan kewenangan pengadilan agama, lebih jauh ia menjelaskan tentang jenis perkara dan jumlah perkara yang masuk ke PA Jakarta Pusat tahun 2019 yang lalu, “Tahun lalu PA Jakarta Pusat menerima lebih dari 3000 perkara, dan kami dapat menyelesaikan 92% dari jumlah tersebut, dengan 14 orang jumlah hakim” papar Drs. H. Syu’aib.

Setelah mendengarkan penjabaran dan melakukan diskusi seputar peradilan agama, rombongan kemudian melakukan registry walk, yaitu tour keliling pengadilan. Rombongan melihat-lihat dan mempelajari struktur organisasi, tata ruang pengadilan dan alur penerimaan perkara. Tou diawali dari ruangan Pelayanan Terpada Satu Pintu (PTSP), meja e court, ruang mediasi, ruang tunggu persidangan dan ruang persidangan. Rangkaian tour kemudian diakhiri di ruang Media Center PA Jakarta Pusat, dan diakhiri dengan testimoni oleh masing-masing.

“Pengadilan agama jakarta pusat sangat ramah dan terbuka bagi masyarakat, banyak layanan yang yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk kemudahan akses terhadap pengadilan” demikian komentar Sermin Sayan.

Ramah tamah di ruangan Dirjen Badilag

Mengunjungi Badilag dan mencoba Command Center

Setelah berkunjung ke PA Jakarta Pusat, para mahasiswa kemudian berkunjung ke Ditjen Badilag MARI yang hanya berjarak sekitar 500 m.Rombongan diterima langsung oleh Dirjen Badilag, Dr. Drs. H. Aco Nur, S.H., M.H., dan langsung dipandu ke Galeri Peradilan Agama untuk melihat lihat berbagai hal tentang peradilan agama yang berisi tentang perjalanan sejarah, benda-benda bersejarah dan tokoh-tokoh peradilan agama.

Rombongan juga diajak ke Badilag Command Center, Dirjen Badilag menjelaskan seluruh fungsi yang ada dalam Badilag Command Center, selain untuk pembinaan dan pengawasan, Command Center juga berfungsi sebagai pusat data nasional, dan pusat pembelajaran dalam bentuk kuliah umum, seminar maupun diskusi.

“Kami sudah menghadirkan hakim agung dan beberapa tamu pembicara dari luar untuk memberikan kuliah umum disini, dan seluruh peradilan agama bisa ikut perpartisipasi dalam diskusi”, demikian penjelasan Dirjen Badilag.

           Dirjen Badilag kemudian menghubungkan Badilg Command Center dengan PTA Banjarmasin dan PTA Jayapura untuk mengadakan dialog dengan para mahasiswa. Dalam dialog yang cukup cair dan hangat tersebut, terjadi diskusi dan tanya jawab seputar perkembangan peradilan agama saat ini. Luca Sdraulig bertanya tentang apa itu Zona Integritas “Tadi waktu di PA Jakarta Pusat, saya mendengar bahwa pengadilan tersebut mendapatkan penghargaan Zona Integritas dengan predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK), apa itu yang dimaksud dengan Zona Integritas?” demikian Luca menyampaikan pertanyaan, Dirjen Badilag kemudian menjelaskan “Zona Integritas merupakan program dari pemerintah, yaitu Kemepan RB untuk mewujudkan birokrasi bersih dan bebas dari korupsi, ada 29 pengadilan agama yang sudah mendapatkan predikat WBK, dan tahun ini kami akan mengajukan sekitar 250 sauan kerja pengadilan lagi untuk mengikuti program ini” demikian penjelasan Dirjen.

Sedangkan Layla Kaya menyatakan impresinya terhadap perkembangan peradilan agama khususnya terkait pemanfaatan IT ”Pemanfaatan IT sungguh sangat terasa di peradilan agama, meskipun ini merupakan sesuatu tantangan berat, di Australia, kami juga mengalaminya, perubahan ke arah pelayanan elektronik berkembang sangat cepat” tutur perempuan blesteran Australia-Turki yang juga pegawai Family Court of Australia ini.

Mengakhiri kunjungan para mahasiswa tersebut, Dirjen Badilag mengucapkan terima kasih atas kedatangannya, dan menyatakan akan mencoba membuka jalinan kerjasama dengan universitas-universitas ternama di Australia untuk meningkatkan pengembangan sumber daya manusia peradilan agama. (ahb)

February 14, 2020 Artikel ini telah dilihat : ‘0’ kali
Y.M. Ketua PTA Medan Laksanakan Pembinaan di PA Kisaran
Kisaran | https://www.pa-kisaran.go.id Y.M. Ketua Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Medan, ...
Dharma Yukti Karini Cabang Kisaran Jadi Tuan Rumah Pertemuan Daerah II DYK Provinsi Sumatera Utara Tahun 2024
Kisaran | https://www.pa-kisaran.go.id Dharma Yukti Karini (DYK) Cabang Kisaran menjadi ...
PA Kisaran Laksanakan Rapat Koordinasi Awal Oktober 2024
Kisaran | https://www.pa-kisaran.go.id Pengadilan Agama (PA) Kisaran melaksanakan agenda rapat ...
PA Kisaran Mengikuti Sosialisasi Pembaruan Aplikasi SIPP dan e-Court Secara Online
Kisaran | https://www.pa-kisaran.go.id Pengadilan Agama (PA) Kisaran mengikuti kegiatan sosialisasi ...
Mulai Hari Ini, Siswa/i PKL Di PA Kisaran bertambah 9 Orang
Kisaran | https://www.pa-kisaran.go.id Sekretaris Pengadilan Agama (PA) Kisaran, Bapak Mukhlis ...
February 14, 2020