Kisaran | pa-kisaran.go.id (4/3)
Tepat setelah pelaksanaan sholat ashar berjama’ah, Drs. H. Zulkarnain Lubis, M.H. menjadi pemateri dalam kegiatan Bimbingan Mental di musholla Al Mizan Pengadilan Agama Kisaran, Kamis (4/3) dengan Khoirul Bahri, S.Ag sebagai moderator.
Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap satu bulan sekali di hari Jumat dengan diikuti oleh seluruh Pegawai, Hakim, Panitera, Sekretaris dan PPNPN dengan harapan seluruh warga Pengadilan Agama Kisaran terus menuju arah yang lebih baik secara mental maupun spiritual.
Dalam bimbingannya, beliau menceritakan bahwa dulu kesuksesan seseorang diukur berdasarkan skor IQ yang tinggi (kecerdasan intelektual). Namun, berdasarkan penelitian terbaru hal tersebut tidak lagi relevan karena ternyata kesuksesan banyak dipengaruhi oleh kecerdasan emosional setiap individu yakni sebesar 85%. Persentase kecerdasan emosional jauh lebih besar dibandingkan daripada kecerdasan intelektual.
Contoh kecerdasan emosional seperti bicara jujur apa adanya, munculnya keinginan untuk menolong ketika melihat seseorang terjatuh, dalam bersikap senantiasa menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda, dan sebagainya.
Kecerdasan emosional seseorang terlihat jelas dalam kesehariannya berinteraksi dengan lingkungan. Terlihat dari kenyataan berteman dengan orang yang cerdas secara intelektual tapi gemar berbohong atau bersikap kasar tentu tidak lebih baik daripada berteman dengan orang yang tidak begitu cerdas dari segi intelektual namun berbudi luhur, santun serta menghargai orang lain.
Setiap kita lebih nyaman berteman dengan orang yang berbudi baik dibanding dengan orang yang sekedar pintar, hal ini merupakan fitrah. Pada fitrah nya semua orang adalah baik, tersentuh dan terdorong untuk menolong ketika melihat orang lain yang kesulitan. Setiap orang senang diperlakukan dengan baik sebagaimana diri sendiri senang diperlakukan demikian. Maka dari itu, jaga dan hargailah fitrah orang lain. Bersikap baik kepada orang lain.
Beliau juga menambahkan sebagai umat beragama, terdapat satu poin penting selain kecerdasan intelektual dan emosional, yakni kecerdasan spiritual. Terutama sebagai umat muslim, kita dihadapkan pada kehidupan setelah kematian sehingga hidup di dunia bukan semata-mata mencari karir atau uang. Ada tujuan setelah kehidupan dunia hendak kemana dan bagaimana. Beribadah seperti melaksanakan sholat dan sebagainya merupakan pancaran kecerdasan spiritual seseorang. Dalam nurani yang sehat akan timbul pertanyaan hidup di dunia untuk apa, setelah ini akan kemana, dan semua itu dijawab dengan beribadah kepada Allah dan menjalankan segala perilaku yang mengarah pada tujuan akhirat.
Maka, kunci kesuksesan ada 3, yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) serta kecerdasan spiritual (SQ). Jika ketiganya baik, kesuksesan dunia tercapai, kesuksesan akhirat pun tercapai. Inilah kesuksesan yang sesungguhnya. Ketiga jenis kecerdasan ini jika terkumpul dalam diri seseorang akan menghasilkan pribadi dengan mental yang kuat.
Dalam akhir materinya, Bapak Zulkarnain memberikan nasihat penutup, “Berilah apa yang bisa diberi walaupun sedikit. Bisa jadi yang sedikit itu justru menjadi penolong kita di akhirat.” (FN)