administrator

Jakarta-Humas : Ketua Mahkamah Agung (KMA) Republik Indonesia Prof.Dr.H.M.,Syarifuddin,SH.,MH didampingi Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Non Yudisial Dr.H.Sunarto,SH.,MH melayat mendiang istri Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Ibu Elisye Widya Ketaren di Rumah Duka Sentosa,RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat.

Sumber: Mahkamah Agung RI

Jakarta – Humas: Ketua Mahkamah Agung, Prof. Dr. H.M. Syarifuddin, S.H., M.H., membuka secara Daring Pelatihan Sertifikasi Hakim Lingkungan Hidup Angkatan XIII pada Kamis, 10 Juni 2021 di Command Center Mahkamah Agung.

Dalam sambutannya, Ketua Mahkamah Agung berpesan agar hakim-hakim baik dari lingkungan peradilan umum, peradilan militer maupun peradilan tata usaha negara, yang mengikuti pelatihan sertifikasi ini, untuk tidak sekedar membuka pikiran, untuk menimba ilmu pengetahuan di bidang lingkungan semata. Melainkan juga bersedia membuka mata hati, untuk membangun komitmen keberpihakan kepada lingkungan hidup, terutama jika menemukan suatu tindakan perusakan lingkungan hidup yang tidak diatur secara tegas dalam peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, setelah dididik dan dilatih melalui Pelatihan Sertifikasi Hakim Lingkungan Hidup ini, peserta dapat menguasai kompetensi inti Hakim Lingkungan Hidup serta memiliki kesadaran dan keberpihakan pada pelestarian lingkungan hidup. Jangan sampai hakim-hakim lingkungan hidup justru ikut berperan dalam terjadinya kerusakan lingkungan hidup, baik dengan bermain mata dengan pelaku perusakan lingkungan, maupun dengan memberikan pertimbangan hukum yang tidak berpihak pada perlindungan dan kelestarian lingkungan.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung, Dr. Zarof Ricar, S.H., S.Sos., M.Hum., dalam laporannya menyampaikan bahwa 117 (seratus tujuh belas) orang yang dipanggil untuk mengikuti pelatihan ini namun 16 (enam belas) orang tidak bersedia, dan 8 (delapan) orang tidak melakukan registrasi online. Jumlah keseluruhan  peserta pada pelatihan ini adalah 93 (Sembilan puluh tiga) orang yang terdiri dari 72 (tujuh puluh dua) orang dari  peradilan Umum, 5 (lima) orang dari peradilan Militer dan 16 (enam belas) orang dari Peradilan TUN. Selain itu Zarof melaporkan  bahwa Pelatihan ini dibagi menjadi 3 (tiga) tahap dan metode, tahap pertama  E-learning Mandiri, tahap kedua Online Class (Tatap Muka Online), dan tahap ketiga Studi/Bedah Kasus/Ujian Akhir (Secara Classical).

Diakhir sambutannya KMA berpesan kepada seluruh  peserta agar dapat bersungguh-sungguh dan berpartisipasi aktif dalam menggali pengetahuan dan membangun kesadaran lingkungan pada pelatihan ini. Setelah pelatihan ini usai, diharapkan para peserta dapat membagi pengetahuan dan kesadaran lingkungan yang didapat kepada rekan hakim sejawatnya. Selain itu, saya berharap para peserta tetap berusaha meningkatkan kompetensinya dengan membaca dan mengikuti perkembangan kebijakan serta yurisprudensi, juga konvensi internasional di bidang lingkungan hidup, tetap menjaga protokol kesehatan selama mengikuti pelatihan, terutama nanti di tahap III pelatihan yang akan diselenggarakan secara klasikal.  Jangan lupa menerapkan 5M, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan secara teratur, membatasi mobilitas dan menghindari kerumunan. Semoga, baik penyelenggara, fasilitator maupun peserta dan kita semua yang terlibat dalam pelatihan ini, tetap berada dalam keadaan sehat walafiat.

Acara ini dihadiri oleh Ketua Kamar Pembinaan, Hakim Agung yang tergabung dalam Pokja Lingkungan Hidup Nasional, Kepala Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung Republik Indonesia, Kepala Pusdiklat Teknis Peradilan beserta jajarannya, Para Hakim Tinggi, Nara Sumber dan Fasilitator Pelatihan Sertifikasi Hakim Lingkungan Hidup, dan diikuti secara daring oleh Para peserta Pelatihan Sertifikasi Hakim Lingkungan Hidup Angkatan XIII. (ERW/Humas)

Sumber: Mahkamah Agung RI

Jakarta – Humas: Ketua Mahkamah Agung, Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H., membuka dan meresmikan acara Konsinyering dalam Sinkronisasi Penyelenggaraan Pelatihan pada Rabu 9 Juni 2021 di hotel Inter Continental, Jakarta. Acara yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Dalam sambutannya, Ketua Mahkamah Agung berpesan agar seluruh peserta yang hadir dapat menaati protokol kesehatan dengan menerapkan 5M, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan secara teratur, membatasi mobilitas dan menghindari kerumunan. Sikap abai dan menganggap pandemi ini sudah berlalu atau tidak perlu lagi diwaspadai, tentu bukan sikap yang diharapkan muncul dari insan-insan peradilan. Kita selayaknya menjadi contoh dalam hal kedisiplinan dalam menjaga kesehatan dan pemutusan rantai penyebaran virus Covid-19. “Saya berharap semoga nikmat Kesehatan ini dapat terus kita nikmati setelah selesainya acara ini,” harapnya.

Dalam kesempatan tersebut pula Prof. Syarifuddin menyampaikan bahwa  Pada tanggal 1 April 2021 lalu, Mahkamah Agung telah menerbitkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 62/KMA/SK/IV/2021 tentang Kedudukan, Tugas, dan Tata Cara Pengangkatan Hakim Yustisial Badan Penelitian dan Pengembangan Dan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Keputusan tersebut, menurutnya, lahir dari kesadaran yang kuat bahwa Mahkamah Agung beserta peradilan yang berada di bawahnya membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian yang didasarkan pada pengetahuan, keterampilan dan wawasan yang luas, di samping keharusan akan kokohnya integritas beserta nilai-nilai utama Mahkamah Agung lainnya. Oleh karenanya, untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Pendidikan dan pelatihan tersebut, Mahkamah Agung perlu menugaskan hakim yang ditempatkan sebagai Hakim Yustisial pada Balitbang Diklat Kumdil.

Keputusan tersebut juga lahir sebagai upaya pemenuhan hak Aparatur Sipil Negara untuk mendapat pelatihan sebanyak 20 jam pelajaran per tahun. Oleh karenanya, sebagai bentuk pemerataan dan pemenuhan hak tersebut, Mahkamah Agung menyusun kebijakan batas maksimum bahwa hakim dan aparatur peradilan hanya dapat mengikuti paling banyak  2 kali kegiatan diklat untuk masing-masing Pusdiklat teknis dan Pusdiklat Menpim. Batasan ini dapat dikecualikan karena dua hal: pertama, apabila semua hakim/aparatur peradilan telah mengikuti sekurang-kurangnya 2 kegiatan diklat, atau apabila yang bersangkutan memperoleh predikat kelulusan terbaik.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung, Dr. Zarof Ricar, S.H., S.Sos., M.Hum., menyampaikan dalam sambutannya bahwa hadirnya Surat Keputusan Nomor 62/KMA/SK/IV/2021 merupakan salah satu bentuk perhatian yang diberikan oleh Pimpinan Mahkamah Agung RI kepada Badan Litbang Diklat Kumdil MA RI. “Untuk itu saya mengucapkan terimakasih kepada Yang Mulia Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, dan saya yakini bahwa SK KMA tersebut akan dapat dijalankan dan disinergikan oleh seluruh unit Badan Litbang Diklat Kumdil MA RI dalam merencanakan dan menyelenggarakan pelatihan,” jelas Dr. Zarof.

Di akhir sambutannya, Ketua Mahkamah Agung kembali berpesan kepada semua peserta dan penyelenggra untuk tetap menjaga protokol kesehatan selama mengikuti acara ini. “Semoga, baik penyelenggara, fasilitator maupun peserta dan kita semua yang terlibat dalam pelatihan ini, tetap berada dalam keadaan sehat walafiat,” harap Dr. Syarifuddin.

Acara ini dihadiri pula oleh Sekretaris Mahkamah Agung, Kepala Badan Pengawasan, para Pejabat Eselon 2, 3, dan 4 pada Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung serta para peserta. (azh/RS)

Sumber: Mahkamah Agung RI

If you are serious about finding a loved one, you must sign up for a serious dating site designed for marriage. That way, you can be sure the person you are dating is genuinely thinking about you. This can be a must to learn profiles of other subscribers carefully and ask yourself what your desired goals are ahead of deciding whether or not you should pursue a relationship. You should also be clear about your intentions, such as if you want to own children https://onefabday.com/luxury-honeymoon-destinations/ or not, and how lengthy you would like to night out the person.

If you’re looking for a life partner, you’ll want well about yourself. You don’t wish to meet someone who doesn’t talk about your principles and values. While severe dating can be interesting, it’s not the right place to meet the future spouse. A person who doesn’t talk about aims is probably not well suited for a long lasting relationship. You will need to be sure that that you simply compatible with anyone you meet up with on these websites, and this can be done by reading their very own profiles thoroughly.

A serious dating web page for matrimony is important to look for guarantees. Most of them will have to have ID verification to make sure that that you simply actually legitimate. If a website has undesirable reviews, that can be a red light. The best marital relationship sites offer guarantees for their products and services and will help you organize important computer data. If you’re uncertain, you can even speak to the site’s legal helpline for assistance. most beautiful armenian women Additionally , a serious dating site for a marriage will provide translation services.

Paid dating sites will assist you to filter out the “players” and also other men and women that don’t seem serious upto a relationship. This will ensure that occur to be matched with serious people that will certainly commit to a long-term marriage. These paid out sites will be the very best places to start dating for marriage. It’s better to always be safe than sorry. You won’t find a even more committed relationship if you don’t register for a free seeing site.

It is a great way to check out the membership plus the terms of service contracts up. The best marriage internet site will have a strict policy of profile confirmation and a reporting system for falsify profiles. For anyone who is searching for a marriage partner for the long-term, you might like to consider one of the paid dating sites for life. If you’re thinking about marrying somebody, a serious seeing site aid great choice.

do mail order brides actually work?

Aside from being a serious internet dating site, opt for other factors before signing up. You should steer clear of hookups and small talk. Choosing the right spouse for marriage is a big-deal, and you can not want to waste time at the wrong kind of marriage. However , also you can choose from a number of dating sites to get marriage, and choose the one read that right for you. A lot more mature an individual is, the more likely they’ll be in a romantic relationship.

Bandung, 4/06/2020. Bandung menjadi tempat berkumpul sekitar 20 orang Tim Redaksi Majalah Peradilan Agama. Tim redaksi dengan formasi baru ini terdiri dari pemimpin redaksi, Sekretaris Sedaksi, redaktur senior, redaktur utama dan kontributor daerah yang merupakan hasil kaderisasi dari tim redaktur senior. Para anggota tim redaksi tersebut diundang secara langsung oleh pemimpin redaksi, Drs. Arief Hidayat, S.H., M.M. atas persetujuan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama, Dr. Drs. H. Aco Nur, S.H., M.H.

Setelah sebelumnya rapat redaksi  digelar secara virtual, pertemuan langsung tim redaksi secara tatap muka ini dibuka oleh pemimpin redaksi dengan didampingi Kabag Ortala Ditjen Badilag, Arief Gunawansyah, S.H., M.H.. Pada saat pembukaan, Arif Hidayat memberikan arahan terkait tema dan materi-materi yang disajikan di dalam outline.  Dalam kesempatan yang sama  ia juga mengingatkan para redaktur bahwa Majalah Peradilan Agama tidaklah seperti majalah pada umumnya yang memuat artikel biasa. “Majalah Peradilan Agama selalu dinantikan oleh para hakim agung dan warga peradilan agama di seluruh Indonesia, mereka selalu ingin mengetahui hal-hal baru apa saja yang menjadi pembahasan di dunia peradilan. Selain itu, Majalah Peradilan Agama sering kali menjadi bahan rujukan penulisan para akademisi dan praktisi hukum lainnya. Maka tulislah semaksimal mungkin.” ujar Arief Hidayat.

Dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan, agenda penyusunan Majalah Peradilan Agama Edisi 19 berlangsung selama 3 hari di Hotel Mercure Nexa, Jalan Supratman, Bandung sejak tanggal 2 – 4 Juni 2021. Setelah melalui beberapa kali revisi dan pertimbangan, Majalah Peradilan Agama Edisi 19 mengangkat tema utamaMembangun Birokrasi Peradilan Berkelas Dunia. Selain itu edisi kali ini juga membahas tentang Pengadilan Inklusi. Permasalahan ini diangkat sebagai perwujudan nyata dipenuhinya hak-hak masayarakat penyandang disabilitas yang berkepentingan di pengadilan agama. Selain itu, adanya pertimbangan bahwa salah satu indikator birokrasi yang berkelas dunia adalah terpenuhinya hak warga negara dalam sektor apapun termasuk pemenuhan akan rasa keadilan, tanpa diskriminasi, tanpa kecuali.

Rubrik yang disajikan pada edisi 19 ini tetap mempertahankan rubrik pada edisi sebelumnya. Namun dengan pembahasan yang lebih aktual dan relevan dengan tema yang diangkat. Salah satu rubrik yang dibahas pada edisi kali ini adalah rubrik wawancara hakim agung, panitera, dan sekretaris baru Mahkamah Agung. Tak lupa ada juga rubrik pengadilan inspiratif yang mengulas pengadilan dengan sistem kinerja dan administrasi terbaik hingga menjadi pengadilan berprestasi.

Penyusunan Majalah Peradilan Agama di Bandung membuahkan hasil pekerjaan yang efektif mengumpulkan bahan tulisan dan juga pembagian penanggung jawab masing-masing rubrik yang efisien.

Bravo Tim Redaksi majalah Pengadilan Agama. Semoga selalu bersemangat dan menginspirasi. (SSA&DH)

Sumber: Badilag

Jakarta–Humas: Dalam rangka menindaklanjuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada 2 Juni 2021 lalu, hari ini (7/6) Sekretaris Mahkamah Agung, Dr. Hasbi Hasan, S.H., M.H., menghadiri RDP dengan Komisi III DPR RI di ruang Rapat Komisi III DPR RI.

RDP yang dimpimpin oleh Dr. Adis Kadir ini melanjutkan pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian Lembaga (RKA-KL) dan Rencana Kerja Pemerintah Kementrian/Lembaga (RKP-KL) tahun 2022.

Dalam kesempatan tersebut Dr. Hasbi menyampaikan usulan Pagu Indikatif Mahkamah Agung tahun 2022 adalah 16.680.352.795.000. Namun yang setujui adalah 11.570.133.400.000. Sehingga ada kekurangan sebesar 5.110.219.395.000.

Dr. Hasbi menyampaikan bahwa sesuai arahan dari Pimpinan dan Anggota Komisi III DPR RI berdasarkan hasil Kunjungan Kerja mereka ke pengadilan-pengadilan.  Terdapat banyak fasilitas pengadilan yang sangat memprihatinkan dan tidak layak untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan. Juga tidak layak untuk menjaga marwah dan martabat hakim dalam memastikan terwujudnya kepastian hukum yang berkeadilan. Serta minimnya sarana dan prasarana pendukung kinerja. Dr. Hasbi berharap bahwa kekurangan anggaran tahun 2022 sebesar 5.110.219.395.000 agar bisa disetujui. Jumlah ini, menurutnya adalah untuk memenuhi aspirasi pemenuhan anggaran 910 satuan kerja  daerah dan 7 satuan kerja eselon 1 pusat tahun 2022.

Penambahan anggaran tersebut, lanjut Dosen Hukum di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu dikarenakan adanya kebutuhan mendesak untuk pelayanan masyarakat pencari keadilan.

Lebih lanjut, Alumnus Pondok Pesnatren Modern Gontor ini menyatakan bahwa Mahkamah Agung Republik Indonesia selama ini selalu menggunakan anggaran secara tertib, transparan dan akuntabel, terbukti sejak 2012 berturut-turut mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Menanggapi hal tersebut, Arteria Dahlan, Anggota Komisi III DPR RI menyampaikan dukungannya terkait anggaran kepada Mahkamah Agung . “Kita punya pending 36-37 pengadilan yang harus direnov, diperbaiki. Kita juga berkomitmen untuk menyiapkan ruang sidang virtual di pengadilan-pengadilan, masing-masing minimal dua, untuk perdata dan pidana,” kata Arteria. “Belum lagi Penghargaan kepada pengadilan-pengadilan yang berprestasi,” tambahnya.

Selain Arteria, dukungan untuk Mahkamah Agung juga datang dari Santoso, Anggota Komisi III. “Saya sangat mendukung, karena MA sebagai rumpun yudikatif. MA bekerja harus didukung juga dengan anggaran, sehingga outcomenya benar-benar bisa diwujudkan,” katanya.

Selain Sekretaris Mahkamah Agung, RDP juga dihadiri oleh Sekretaris Komisi Yudisial, Sekretaris Badan Narkotika Nasional (BNN), dan Sekretaris Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Turut hadir mendampingi Dr. Hasbi yaitu Panitera Mahkamah Agung, Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama, Direktur Jenderal Badan Peradilan  Tata Usaha dan Militer, dan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Mahkamah Agung. (azh/RS/photo:DS)

Sumber: Mahkamah Agung RI

The first question that may come on your mind is what online dating services work. The answer depends on your preferences. Many of the most well-known dating websites request you issues about yourself and your recommended date. These types of questions help the website identify the perfect matches for you. Most of these websites also enable you to upload photographs. However , if you are not only a paying member, you will not be in a position to see them. This really is to preserve the anonymity.

Research conducted by the University of Michigan confirmed that a third of web based https://sentence.yourdictionary.com/propose daters never accomplished someone offline. That means that http://ba.fit.rmuti.ac.th/?p=6908 people who succeed in conference somebody they’ve do not ever met face-to-face will have a difficult time finding a spouse. According to the same examine, associations that start on these websites are twice since likely to end in the earliest year. They are also three times very likely to end in divorce. So , how does one get past the first rejection and locate your perfect match?

Plenty of Fish is yet another free going out with site. This web site works by matching users based on personality traits. In this way, they can meet others with very similar traits. This approach is popular with all those who also are looking for a long-term relationship. The repository is extensive, and the website suits people based upon these factors. This is a totally free option which offers lots of singles right from all over the world. The website’s completely unique compatibility coordinating system enables members to obtain the proper partner with no hassle of needing to spend a lot on the services.

Regarding how websites like these work, there are plenty of differences between the two. Some are pay-only while others will be absolutely free. While the majority of these paid out sites are great for long-term relationships, many are better suited to casual sex. Whatever the model, you might able to find love and relationships upon these websites. If you’re not looking for a life partner, online dating is a great way in order to meet someone.

While most online dating services have many different features, orthodontists main focust is definitely making them easy to use. The most popular feature of these websites can be their chatty profiles. These is great for those who are shy or are afraid of making a mistake. Additionally , it is easy to give communications and speak with the date. You will find no concealed fees. This website https://thaibrides.org/ requires a minimal membership and is no cost. But , it is actually free to use and incorporates a very high effectiveness.

https://urbanadventureclub.com/resources/Pictures/Website%20photos/social-networks-5025657_1920.jpg

Eventually, the best thing of what online dating sites function is that you may use them to find a life partner. It’s wise to try out a few different options before you make the final decision. Several studies demonstrate that online dating sites can be a superb application for finding appreciate. It will help you inside your business. Yet make sure you select the right 1 for your needs and goals. If you would like to find a life partner, then the Net is the perfect place to go.

Bertempat di Rinjani Ballroom The Mirah Hotel Bogor, Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama mengadakan kegiatan Penyusunan Kalender Hijriah 1443 H dan Buku Ephemeris Tahun 2022 pada tanggal 1 Mei s.d. 4 Mei 2021 yang dilaksanakan oleh Tim Penyusun Sub Direktorat Syariah di bawah kordinasi Direktorat Pembinaan Administrasi Peradilan Agama.

Dalam sambutan pembukaannya, Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung, Dr. Dra. Nur Djannah Syaf, S.H., M.H. menyampaikan bahwa penyusunan kalender hijriah dan buku ephemeris ini merupakan salah satu sarana pelaksanaan TUPOKSI sub direktorat syariah di bidang pembinaan hisab rukyat, selain pembinaan melalui pelatihan / Bimtek.

Kalender hijriah dan buku ephemeris memuat data hisab rukyat yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan aparat peradilan agama terutama hakim dalam melaksanakan tugas-tugas memberikan itsbat kesaksian rukyat hilal, serta memberikan keterangan atau nasehat mengenai perbedaan penentuan arah kiblat dan penentuan waktu salat, sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 52A Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 Tentang Peradilan Agama.

Saat ini terdapat 82 titik pengamatan hisab rukyatul hilal di Indonesia yang mengharuskan kehadiran Pengadilan Agama sebagai bentuk nyata dari Pasal 52A Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006. Amanat tersebut menyebabkan munculnya tanggung jawab kompetensi dalam hal isbat rukyatul hilal bagi hakim-hakim yang berada pada wilayah dimana titik pengamatan hilal itu berada.

Untuk menjawab tuntutan kompetensi tersebut, Kedepanya, materi epimeris dan penanggalan hijriah akan di masukan kedalam kurikulum kompetensi tenaga teknis dilingkungan Peradilan Agama, sehingga semua hakim di lingkungan Peradilan Agama akan memahami pemanfaatan data epimiris yang berkaitan dengan pelaksanaan sidang isbat, penentuan arah kiblat, penetapan hari besar islam terutama awal Ramadhan, Syawal dan Zhulhijah.

Berkaitan dengan kalender Hijriah, terdapat  beberapa hal yang mendasar yang membedakan kalender masehi dan kalender hijriah sehingga kalender hijriah dipandang perlu untuk disusun dan menjadi pedoman bagi umat Islam. Pemekiran tersebut antara lain : Dalam  Satu bulan hijriah  penanggalan ini terdiri atas 29 atau 30 hari, sehingga dalam satu tahunnya terdapat 354 hari. Kedua, dalam Satu tahun kalender Hijriah terdiri atas 12 bulan yakni dari pertama sampai ke-12 adalah 1. Muharam, 2. Safar, 3. Rabiul Awal, 4. Rabiul Akhir, 5. Jumadil Awal, 6. Jumadil Akhir, 7. Rajab, 8.Syakban, 9. Ramadhan, 10. Syawal, 11. Zulkaidah, dan 12.  Zulhijah. Ketiga, dalam sistem  penanggalan bulan  hijriah hari/tanggal dimulai setelah matahari terbenam. Keempat, nama “hijriah” sendiri terkait dengan penentuan tahun pertama sistem kalender ini, yaitu pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah, dalam kalender Masehi, itu terjadi pada tanggal 15 Juli 622 M yang jatuh di hari Kamis

Selain itu, kalender hijriah ini merupakan satu-satunya di Indonesia, sehingga keberadaannya menjadi acuan bagi instansi atau lembaga lain di Indonesia. Hal ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Ditjen Badilag.

Inovasi dan efisiensi yang terus digalakkan oleh Ditjen Badilag diterapkan dalam penyusunan kalender hijriah dan buku ephemeris ini dalam bentuk digitalisasi. Sehingga kalender hijriah dan buku ephemeris lebih mudah diakses tidak hanya oleh warga peradilan namun juga masyarakat pada umumnya.

Hadir sebagai Tim Ahli dalam kegiatan penyusunan tersebut antara lain H. Cecep Nurwendaya, M.Si. anggota bidang Kepakaran Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama dari unsur Planetarium Jakarta, Dr. H. Asadurrahman, M.H., Anggota bidang Kepakaran Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama yang saat ini bertugas sebagai Hakim Pengadilan Agama Cibinong, serta Rukman Nugraha, S.Si., M.Si. peneliti muda bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Sumber: Badilag

Online dating login name examples can be employed when you want to attract people on line. A woman wanting to use online dating pertaining to USernames could use a female persona for example , specifically a female brand! In your online dating services website usernames as examples. Men wanting to use internet dating usernames examples is someone who uses a men persona, altered however for the women! In the online online dating site username illustrations.

In your online dating email usernames examples you will find that you have to choose a very good one. Deciding on a good you can make all of the big difference. You need to make sure it is easy to mean and also easy to remember. Using the wrong username on an online dating account can prove very hard for your user. Even if the user does indeed manage to get upon a page using the improper username which is subsequently forbidden.

Choosing https://www.tripstodiscover.com/worlds-best-couples-resorts/ a superb online dating usernames examples is essential. This is because of the fact that your login name should represent you, your personality and also something about your self. If you cannot pick a username that you are happy with then it is best to create a unique account name and then use that in your internet dating profile labels. You do not prefer to put a picture in the online dating dating profiles, but rather use your photo otherwise you username. So choose the username carefully!

It is additionally important that think about an online ukrainian mail brides dating user name examples, that you make use of something that others might not have https://gaertner.blogactiv.eu/2019/12/28/learn-how-to-find-a-gal-of-your-respective-dream/ used. As an illustration if you are looking to locate another dating site partner then deciding on your username could be “Another Dating Site Mate”, “Online Going out with USernote”, “Find Another Online dating Site Mate” or “Another Dating Web page Name”. Actually another internet dating site name will increase the chances of persons finding you.

mail order brides thai

A good option when choosing online dating sites profile suggestions is to use well-known social networking platforms such as Facebook and Twitter. It truly is surprising just how many https://ecas.blogactiv.eu/2019/09/29/how-to-locate-the-very-best-overseas-wedding-brides-through-email/ people apply these two online communities when looking for a time frame online. This means that these two dating sites have become extremely https://www.travelweekly.com/Strategic-Content/Redefining-Romance well-liked dating sites themselves and so they in many cases are seen as a great example of what you ought to use the moment creating your online online dating dating profiles.

An additional point to remember is that if you use a free online dating sites, then you certainly are likely to come across members who may have fake profiles. Therefore it is wise to create an account having a paid going out with site to increase your chances of meeting someone authentic. Using free sites may also help one to ‘get to know’ additional members better and this can be important if you are looking to satisfy someone on-line for a critical relationship. Once you have seen a suitable internet dating profile, make sure you read the requirements and fill out all the containers needed and create your account. Try not to dash off to it, give yourself plenty of time to get to know the other individual and you could possibly be surprised at exactly how quickly you will find a suitable meet.

Jakarta-Humas: “Hakim-hakim kita itu ada yang tinggal di tempat terpencil, fasilitas seadanya, jauh dari keluarga. Mereka ada yang harus menyeberang pulau dengan naik kapal laut untuk ke tempat kerja. Mereka juga ada yang berbulan-bulan tidak pulang, dan yang memprihatinkan sekali adalah banyak para hakim yang meninggal tanpa didampingi keluarga. Bahkan, belum lama ada Ketua Pengadilan Tinggi meninggal seorang diri di kamar tanpa didampingi oleh keluarganya.”

Begitulah gambaran kondisi para hakim yang disampaikan oleh Sekretaris Mahkamah Agung, Dr. Hasbi Hasan, S.H., M.H., saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR pada Rabu 2 Juni 2021.

Lebih lanjut, Dr. Hasbi menyampaikan ia dan jajarannya sudah memetakan keadaan para hakim tersebut dan sedikit demi sedikit sudah melakukan perbaikan. “Saya mengerti keluhan-keluhan hakim karena saya sendiri adalah hakim.” kata Dr. Hasbi menjawab pertanyaan dari beberapa anggota Komisi III terkait kondisi hakim yang memprihatinkan.

Terkait kinerja, lanjut Dr. Hasbi, saat ini Mahkamah Agung sedang menggalakkan Zona Integritas (ZI) Wilayah Bebas Korupsi. Tim Assesor melakukan assasment dengan sangat ketat, jika didapati satu saja jurusita, panitera, pegawai, apalagi hakim yang melakukan pelanggaran sekecil papaun, maka sudah dipastikan pengadilan tersebut tidak akan mendapatkan predikat  ZI.

RDP yang dipimpin oleh Dr. Adies Kadir ini diselenggarakan di ruang Rapat Komisi III DPR RI dengan menerapkan protokol kesehatan. Selain Sekretaris MA, RDP juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi dan Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial.

Mendengar penjelasan Sekretaris Mahkamah Agung, Pimpinan dan Anggota  Komisi III mengapresiasi paparan yang disampaikan dan mendukung Mahkamah Agung untuk melakukan perbaikan-perbaikan baik dari segi sumber daya manusianya, menejemennya, fasilitasnya, dan sebagainya. Seperti misalnya Habiburokhman,SH.,MH , salah satu Anggota yang hadir dalam RDP menyatakan Komisi III mendukung Mahkamah Agung dalam pengadaan teknologi informasi untuk menunjang sidang secara online di pengadilan. Hal senanda juga disampaikan oleh Johan Budi yang juga Anggota Komisi III bahwa perubahan signifikan terkait info perkara dan layanan informasi di pengadilan semakin memudahkan para pencari keadilan.

Pada kesempatan tersebut pula, Dr. Hasbi menyampaikan bahwa pada tahun 2021 ini Mahkamah Agung memperoleh alokasi pagu anggaran dari Negara sebesar 11.238.947.386.000 (sebelas triliun dua ratus tiga puluh delapan milyar sembilan ratus empat puluh tujuh juta tiga ratus delapan puluh enam ribu rupiah) dengan realisasi angaran per Mei 2021 sebesar 3. 864. 789.192. 975 atau 34,38%.

Pengelolaan anggaran di Mahkamah Agung menurut Dr. Hasbi sudah dilakukan dan akan terus dilakukan dengan penuh tanggung jawab, transparan dan akuntabel. Hal ini terbukti dengan perolehan Predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) sebanyak delapan kali dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan).

Pada RDP kali ini, Dr. Hasbi didampingi oleh Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum, Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama, Direktur Jenderal Badan Peradilan  Tata Usaha dan Militer, Kepala Badan Pengawasan, dan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Mahkamah Agung.(azh/ERW/ENK/RS/photo:DS)

Sumber: Mahkamah Agung RI

Pengadilan Agama Kisaran Salurkan Zakat Profesi Tahun 2024 M/1445 H
Kisaran | https://www.pa-kisaran.go.id Pada hari Rabu (27/3) bertepatan dengan 16 ...
Mediasi Berhasil Damaikan Pasangan Suami Istri di Pengadilan Agama Kisaran
Kisaran | https://www.pa-kisaran.go.id Kembali, Pengadilan Agama Kisaran berhasil mendamaikan pasangan ...
Mediasi Berhasil, Penggugat Cabut Gugatan Cerai di Pengadilan Agama Kisaran
Kisaran | https://www.pa-kisaran.go.id Sebuah kabar gembira datang dari Pengadilan Agama ...
Pimpinan PA Kisaran Ikuti Sosialisasi Administrasi Kepegawaian Oleh Dirjen Badilag MA RI
Kisaran | https://www.pa-kisaran.go.id Pada hari Senin (25/3), Pimpinan Pengadilan Agama ...
Kultum Ba’da Zuhur Mengingatkan Pentingnya Berbakti kepada Orang Tua
Kisaran | https://www.pa-kisaran.go.id Agenda Ramadhan hari Senin, 25 Maret 2024 ...